Kenaikan DP( Down Payment) alias uang muka 30% untuk kredit dan memiliki sebuah sepeda motor benar-benar membuat sebagian pihak merasa terpukul dan shock, mengapa tidak? Jika di tengok beberapa bulan trakhir penjualan mereka bisa dibilang masih moncer ketika kebijakan DP 25% masih sebatas wacana, namun kini di saat kebijakan tersebut di sahkan dan di jalankan otomatis membuat beberapa usaha prekreditan motor menjadi tersendat dan terasa menyesakan dada, mau tidak mau motor bekas pun menjadi salah satu pilihan utama
Membeli sebuah motor bekas memang menjadi pilihan utama bagi sebagian orang yang mempunyai buget yang terbatas dan seadanya, tetapi apabila membeli sebuah motor bodong dan bekas bagaimana rasanya? Dari segi bandrol, harga motor bekas dengan kondisi bodong memang sangat menggiurkan, hal ini bisa dilihat dari pasar motor bodong di tanah air yang bisa dibilang cukup konsisten menjual motor-motor kondisi bodong alias tanpa surat-surat mulai dari kelas bebek hingga moge pun pasti ada. Variasi harganya pun cukup masuk di akal kita, hanya dengan bermodalkan uang 2jutaan hingga 80jutaan saja brosis sudah mendapatkan sepeda motor idaman baik bebek ataupun moge.
Bisa dibilang harga motor bekas Suzuki memang gak bersahabat dari tahun ke tahun, ada sebuah ungkapan jika membeli produk motor Suzuki pastinya harga jualnya akan terjun bebas apabila di jual kembali, dan itu pun di amini oleh sebagian orang yang telah merasakan pahitnya menjual sepeda motor Suzuki mereka pada pihak lain. Sebenarnya jika di lihat dari sisi kualitas dan durabilitas, sepeda motor Suzuki memang tak pantas di bandrol dengan harga juwal yang murah, karena level sepeda motor produksi Suzuki sendiribisa di bilang masih selevel dengan pabrikan motor lain lho, hanya saja strategy marketing mereka memang terkesan payah dan amburadul. Inilah salah satu penyebab terprosoknya harga motor bekas Suzuki di pasaran.
